Indonesia akan melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, China. Pemerintah melepaskan tim evakuasi menuju Wuhan dengan menggunakan pesawat Batik Air, Sabtu (1/2/2020). Tim tersebut akan menjemput WNI yang terisolasi di Wuhan dan daerah di Provinsi Hubei, China.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, kondisi WNI yang terisolasi di Wuhan maupun daerah lainnya di China, saat ini dalam keadaan sehat. Mereka senang saat mendengar kabar evakuasi dari pemerintah Indonesia. "Kondisi saudara saudara kita sehat, dan mereka senang akan pulang ke tanah air," ujar Retno Marsudi, dikutip dari YouTube , Sabtu (1/2/2020).
Retno Marsudi memastikan, sebelum pulang ke Indonesia, mereka sudah mendapat pemeriksaan yang ketat. "Sebelum keberangkatan (dari Wuhan) mereka, serangkaian pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat," jelasnya. "Mengingat situasi ini bukan situasi yang normal, maka kedisiplinan penanganan protokol kesehatan, akan terus diberlakukan," lanjut Retno.
Serangkaian pemeriksaan kesehatan akan dilakukan dari China hingga sampai di Indonesia. "Kedisplinan untuk termasuk selama perjalanan, ketibaan, dan pasca ketibaan," ungkapnya. Saat ini sejumlah WNI yang terisolasi di Provinsi Hubei, sudah mulai menuju Wuhan untuk menerima evakuasi.
"Warga negara kita yang berada di Provinsi Hubei, sudah bergerak menuju Wuhan," jelasnya. Total WNI yang akan dipulangkan yakni 250 dengan 5 orang dari tim evakuasi. "Jumlah WNI kita yang akan kembali dengan tim penjemput adalah 245 ditambah 5 tim aju kita yang sudah berada di lapangan dari kemarin untuk ikut pulang," katanya.
"Jadi jumlah yang akan naik dari Wuhan adalah 250," jelas Retno Marsudi. Selain itu, pemerintah Indonesia juga membawa alat kesehatan berupa masker dan lainnya. "Di dalam pesawat kita juga membawa alat kesehatan yang diperlukan, yaitu masker dan surgical unit," katanya.
"Alat ini akan diterima oleh pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) via Hubei Charity Foundation," imbuh Retno Marsudi. Mengutip , dalam surat kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, pesawat yang dipesan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) akan terbang ke Wuhan melalui bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Sabtu (1/2/2020) ini. Kemudian, dari Wuhan, pesawat yang disewa tersebut hanya bertahan lebih kurang satu jam dan langsung terbang ke Bandara Hang Nadim, Batam.
Belum diketahui secara pasti, setelah tiba di Batam, apakah 243 WNI tersebut akan dikarantina di Batam atau daerah lainnya. Direktur BUBU Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso, membenarkan atas jadwal penerbangan tersebut. Dirinya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah pusat setelah tiba di Batam akan dilakukan karantina di mana ke 243 WNI tersebut.
"Secara informasi kami sudah diberitahu, hanya saja kepastiannya sampai saat ini belum ada," kata Suwarso, di Bandara Hang Nadim, Sabtu (1/2/2020). Suwarno mengatakan, dari surat yang dikeluarkan Batik Air, diperkirakan WNI tersebut tiba di Batam, malam ini pukul 19.00 WIB. Untuk persiapan sendiri, Suwarso mengaku tidak ada yang spesial, sebab sejak diumumkannya waspada virus corona, Bandara Hang Nadim sudah melakukan persiapan seperti memasang alat pendeteksi suhu tubuh.
"Yang jelas sejauh ini kami sudah stand by dan siap menerima kedatangan 243 WNI dari Wuhan," ujarnya.