Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pembiayaan anggaran dari postur APBN hingga 30 April 2020 sebesar Rp 223,8 triliun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, persentase dari pembiayaan utang di Perpres 54/2020 ini sekira 22,2 persen. "Kalau kita bandingkan dengan realisasi tahun lalu 2019 itu Rp 145,6 triliun," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Menurutnya, realisasi pembiayaan saat ini lebih besar untuk memastikan ketersediaan anggaran untuk belanja yang akan membesar ke depan dalam penanganan Covid 19. "Melalui belanja kesehatan, belanja bantuan sosial, dan belanja untuk dunia usaha," kata Suahasil. Karena itu, ia menambahkan, lonjakan ini adalah bagian dari upaya pemerintah berjaga jaga, sehingga total pinjaman netto nya masih negatif Rp 7,8 triliun.
"Namun, kedepan kita akan optimalkan supaya pinjaman juga menjadi bagian dari pembiayaan anggaran," pungkasnya.