Para ilmuwan masih berusaha untuk membuka tabir teka teki pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid 19) kembali dinyatakan positif. Fenomena yang tak terduga ini telah diamati di banyak negara yang terdapat pandemi. Beberapa pasien Covid 19 yang telah dinyatakan sembuh setelah pengujian negatif dua kali dalam 24 jam berakhir kembali positif.
Mereka menguji kembali dan hasilnya positif. Masih tidak ada jawaban yang jelas mengapa hal itu terjadi. Juga, tidak jelas apakah pasien ini menular dan dapat menginfeksi orang lain. Tetapi beberapa dari mereka menunjukkan gejala ringan Covid 19 pada reinfeksi kedua. Temuan virus corona yang aktif kembali ini menandakan tantangan baru untuk menahan penyebarannya.
Data terbaru terjadi di Korea Selatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan pada Jumat (17/4/2020) terdapat 163 kasus pasien sembuh, kembali positif Covid 19. Angka itu lebih dari dua kali lipat dalam seminggu, media NPR melaporan.
Saat itu 74 orang diuji positif lagi pada 9 April, atau 2 persen dari 7.829 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Sekarang para pasien yang kembali positif itu sedang menjalankan isolasi. Setidaknya 61 dari mereka menunjukkan gejala ringan. KCDC mengatakan. virus dapat aktif kembali di dalam pasien yang sembuh. Hal itu bisa terjadi, jika pasien belum mengembangkan respon imun yang kuat atau jika sistem kekebalan tubuh melemah.
"Temuan KCDC di Korea sudah diselidiki," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelum Korea, NPR melaporkan pada akhir bulan Maret lalu, terdapat kasus yang sama di China. Saat itu, beberapa pasien sembuh virus corona di beberapa fasilitas karantina di Wuhan, China, kembali terinfeksi virus SARS CoV 2 untuk kedua kalinya.
"Dalam hal mereka yang diuji ulang positif, mereka belum terbukti menular," ujar salah satu dokter kepada NPR. "Itu tidak sama dengan mengatakan mereka tidak menular. Jika mereka memang tidak menular, maka tidak perlu membawa mereka kembali ke rumah sakit lagi. " Beberapa minggu sebelum itu, laporan dari China, Italia, Jepang, dan Korea Selatan juga mengisyaratkan kemungkinan pasien positif lagi.
Seorang pria 36 tahun dari Wuhan yang kala itu terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh setelah kondisinya membaik, dan hasil tes menunjukkan bahwa dia negatif Covid 19. Namun, beberapa hari kemudian, pada 2 Maret lalu, ia meninggal. Hasil investigasi mengatakan ia meninggal karena virus corona. "Diagnosis nya, menurut laporan rumah sakit yang diterbitkan di media lokal sebelum mereka disensor, adalah obstruksi saluran pernapasan, kegagalan pernapasan, dan Covid 19, nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona," laporan The Los Angeles Times.
Masalah dengan tes mungkin bisa disalahkan untuk beberapa kasus pasien. Ada dugaan telah terjadi kesalahan dengan hasil tes pada beberapa pasien yang dinyatakan sembuh atau hasil negatif palsu. Namun ada penelitian telah menunjukkan, pasien Covid 19 mungkin menular setelah delapan hari gejalanya hilang. Selama rentang waktu itu pasien masih akan mungkin, bila kembali diperiksa hasil positif.(BGR/NPR/Yonhap/The Los Angeles Times)