Kasus konfirmasi positif Corona (Covid 19) di Indonesiabertambah sebanyak2.090 kasus per Sabtu, 22Agustus 2020. Kini, total kasus konfirmasi positif Covid 19 di Indonesia berjumlah 151.498 kasus. Dilansir dari laman worldometers.info pada pukul 17.18 WIB, Indonesia menduduki peringkat 6 negara dengan penambahan jumlah kasus Covid 19 terbanyak di dunia pada Sabtu ini.
Indonesia berada di bawahlima negara dengan jumlah penambahan kasus terbanyak di dunia, yakni India, Meksiko, Rusia, Filipina, dan Ukraina. 1. India: bertambah 6.194 kasus positif, total 2.979.562 kasus. 2. Meksiko: bertambah 5.928 kasus positif, total 549.734 kasus
3. Rusia: bertambah 4.921 kasus positif, total 951.897 kasus 4. Filipina: bertambah 4.884 kasus positif, total 187,249 kasus 5. Ukraina: bertambah 2.328 kasus positif, total 102.971 kasus
6. Indonesia: bertambah 2.090 kasus positif, total 151.498 kasus 7. Bolivia: bertambah 1.370 kasus positif, total107.435 kasus 8. Polandia: bertambah 900 kasus positif, total 61.181 kasus
9. Belgium: bertambah 716 kasus positif, total 80.894 kasus 10. Pakistan: bertambah 586 kasus positif, total 292.174 kasus Sementara itu, jumlah kasus Covid 19 di dunia bertambah 32.706 kasus per Sabtu sore ini.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan total jumlah kasus Covid 19 terbanyak di dunia, yakni mencapai 5.796.727. Disusul Brazil dan India diurutan kedua dan ketiga, dengan total kasus masing masing 3.536.488 dan 2.979.562. Dilansir dari laman , kasus kematian akibat Covid 19 di Indonesia meningkatsebanyak 94kasus per Sabtu (22/8/2020).
Dengan penambahan tersebut, menurut data di Worldometers, Indonesia menduduki peringkat ke 3 negara dengan penambahan kasus kematian akibat Covid 19 terbanyak di dunia. Kini, total kasus kematian akibat Covid 19 telah mencapai6.594kasus, dari yang sebelumnya berjumlah total6.500kasus. Kabar baiknya, 2.207 pasien Covid 19 telah dinyatakan sembuh.
Sehingga, pasien positif Covid 19 yang sembuh bertambah menjadi 105.198 orang, dari yang sebelumnya berjumlah total 102.991 orang. Sebelumnya, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid 19 melalui udara di ruang tertutup. Reisa menjelaskan, berdasarkanpernyataan resmiWHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan Virus Coronaterjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.
Baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat. Sementara, transmisimelalui udara juga dapat terjadi padatindakanyang menghasilkanaerosol. "Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti difasilitas kesehatan,yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (14/7/2020) sore.
Selain itu, Reisa menambahkan, Covid 19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi. Reisa pun menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid 19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama. "Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.
Reisa pun menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet. "Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya. Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber AC untuk mengurangi risiko penularan Covid 19.
Reisa mengatakan, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus diperhatikan. "Pastikan ruang kerja atau tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," lanjut Reisa. Reisa berpesan, untuk menghindari penularan Covid 19 maka setiap orang harus mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer apabila terlanjur memegang permukaan benda yang digunakan bersama.
Selain itu, Reisa pun mengingatkan supaya tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi. "Ingat, mata pun mempunyai saluran yang langsung menuju saluran pernapasan." "Artinya mata bisa mejadi jalur masuknya Virus Sars Cov 2 penyebab Covid 19 ini," kata Reisa.
Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa. Menurut Reisa, disiplin menggunakan masker di luar rumah dapat mengurangi risiko tertular Covid 19. "Tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujarnya.
Namun, Reisa menegaskan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar. Dalam memakai masker, Reisameminta masyarakat untuk memastikan hal berikut: 1. Pastikan tidak memegang bagian luar masker
2. Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker 3. Tidakmenurunkan maskerke dagu 4. Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.
Reisa menjelaskan, mengganti masker secara berkala sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, masker yang tidak diganti dapat menimbulkan infeksi dari kuman yang menempeldi masker. "Maka semua orang wajib memakai masker meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," kata Reisa.
Reisa menambahkan, penggunaan air purifier ataupun lampu dengan sinar ultraviolet c mampu mengurangi risiko penularan Covid 19. "Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan/atau lampu dengan sinar ultraviolet c, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan," ujarnya.