Petugas medis di RSUDTgkChikDiTiroSigli akan diswab secara acak usai menangani dua korban lakalantas yang reaktif Covid 19. Kedua korban lakalantas berinisial KD (17) dan AI (14) warga Pidie Jaya, yang tercatat sebagai santri di salah dayah di Bireuen. KD dan AI mengalami lakalantas di Kecamatan Glumpang Baro, Minggu (2/8/2020), sehingga harus dirawat di RSUDTgkChikDiTiroSigli.
Hasil rapid test keduanya reaktif Covid 19 namun, KD meninggal dalam perawatan di rumah sakit berplat merah tersebut, sementara AI menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Direktur RSUDTgkChikDiTiroSigli, dr Muhammad Yassir SpAn, kepada Serambinews.com, Selasa (4/8/2020) mengatakan, tenaga medis memakai APD saat menangani dua pasien reaktif Covid 19 sehingga tenaga medis tidak perlu dilakukan isolasi. Menurutnya, rapid test antibodi terhadap tenaga medis, hanya sebagai keputusan dalam penanganan pasien.
Dikatakan, petugas medis dalam menangani pasien Covid 19, tetap sesuai SOP protokoler kesehatan. Petugas kita akan di swab secara acak setelah menangani pasien reaktif Covid 19," ujarnya. Sementara informasi diperoleh Serambinews.com, Selasa (4/8/2020), dari Tim Gugus Tugas Covid 19 Pidie Jaya, bahwa keluarga dari KD dan AI tidak dilakukan isolasi mandiri, mengingat hanya pemeriksaan rapid test.
Namun, jika hasil swab baru dilakukan isolasi mandiri di rumah. (*)