14 hari berlalu, hasil autopsi Lina lagi lagi ditunda hingga akhir bulan, ternyata ini alasannya dari pihak kepolisian. Hingga hari ini, polisi belum juga mengumumkan hasil autopsi Lina, istri Teddy yang dilakukan pada 9 Januari 2020 lalu. Sebelumnya pihak kepolisian mengungkapkan hasil autopsi ibunda Rizky Febian dan Putri Delina akan keluar setelah 14 hari kerja.
Sayangnya, kini sudah lebih dari 14 hari, kebenaran akan kematian Lina tak kunjung diungkap. Menanti hasil autopsi Lina, Teddy mengaku risau dan tak tenang. Pasalnya, proses autopsi Lina yang ini telah menyita banyak waktunya yang seharusnya bisa digunakan untuk merawat sang buah hati.
"Saya ingin cepat tahu hasilnya, Biar saya lebih fokus lagi ke bayi karena sebelum beres, mau kesana kemari jadi kurang leluasa," ujar Teddy dikutip dari video akun Youtube Cumicumi berjudul Hot News! Jalani Pemeriksaan Polisi, Teddy Sebut Hasil Autopsi Almh. Lina Cumicam 23 Januari 2020. Kini pihak kepolisian justru mengatakan jika hasil autopsi Lina akan kembali diundur hingga akhir bulan Januari 2020 ini. Melalui pesan singkat, Minggu (26/1/2020), Saptono Erlangga mengatakan, saat ini pihaknya masih perlu diskusi dan melakukan analisa lebih jauh.
“Hasil Labfor (Laboratorium Forensik) masih perlu analisa dan diskusi antara dokter forensik, penyidik dan ahli dari Labfor,” jelasnya. Pengumuman hasil autopsi jenazah Lina Jubaedah diketahui diundur dari rencana awal. Sebelumnya, Saptono Erlangga mengatakan, saat ini pihak kepolisian belum menerima hasil autopsi jenazahLina Jubaedah.
Penyidik masih menunggu hasil dari laboratorium forensik. Ia pun berharap, proses autopsi jenazahLina Jubaedahbisa selesai pekan ini. "Kami penyidik masih nunggu hasil Labfor. Memang estimasinya akan menyampaikan proses laboratorium ini dalam 14 hari kerja, tapi kami masih menunggu, mudah mudahan dalam pekan ini bisa selesai," kata Saptono Erlangga di Mapolda Jabar, Kamis (23/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Saptono menyebut, hasil dari laboratorium tersebut untuk mengungkap penyebab kematianLina Jubaedah. Polisi akan kembali menjadwalkan pengumuman hasil autopsi setelah data diterima. Ia mengatakan, hasil autopsi bakal diketahui hari Senin atau Selasa depan.
"Kita jadwalkan Senin atau Selasa depan untuk bisa di sampaikan hasilnya," ungkap Saptono Erlangga. Sementara itu, saat dihubungi oleh Kompas.com, Saptono Erlangga mengatakan, tim laboratorium forensik akan menyampaikan hasil autospi jenazah Lina kepada penyidik pada pekan ini. Namun, hasil tersebut nantinya juga akan dilakukan analisis oleh penyidik bersama dokter forensik.
"Labfor (laboratorium forensik) menyampaikan pekan ini, hasil itu juga masih dilakukan analisis bersama dokter forensik yang lakukan autopsi bersama penyidik," kata Erlanggsa, Kamis (23/1/2020). Sehingga, ia menegaskan, pihaknya akan menjadwalkan Senin atau Selasa depan untuk mengumumkannya. "Untuk penyampaian hasil, Insya Allah hari Senin atau Selasa depan," tambah dia.
Menurut Erlangga, pengumuman tersebut sesuai dengan prosedur yang ada. Sebab, butuh waktu 14 hari kerja sejak proses autopsi dilakukan oleh tim forensik. JenazahLina Jubaedahdilakukan proses autopsi di pemakaman di Jalan Sekelimus Utara I Bandung, Kamis (9/1/2020).
Proses autopsi tersebut menindaklanjuti laporan dari anak Lina,Rizky Febianyang ingin mengetahui penyebab kematian sang ibu. Autopsi tersebut melibatkan tim dokter forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Polrestabes Bandung, dan Polda Jabar. Mereka telah melakukan pemeriksaan di tubuh Lina pada bagian luar maupun dalam. Menurut AKBP Robert Tanjung, setelah proses autopsi, akan dilakukan pemeriksaan racun di tubuh jenazah Lina.
Hasil dari pemeriksaan tersebut akan diserahkan ke penyidik. Nantinya dari penyidik yang memutuskan mengenai hasil dari autopsi jenazah Lina. Menurutnya, pemeriksaan racun di tubuh Lina tidak didasarkan pada faktor tertentu yang melatar belakangi kematiannya pada Sabtu (4/1/2020) lalu.
"Dalam autopsi prosedurnya seperti itu," ujar Robert. Menanggapi kelanjutan dugaan kejanggalan meninggalnya Lina, dalam sebuah wawancara, sang suami,Teddy Pardiyanamengaku belum berpikir jauh soal tersebut. Teddy pun mengaku belum merasa perlu menyewa pengacara.
Ia masih meyakini bahwa kematian Lina adalah murni takdir Tuhan. Jika nanti ditemukan kejanggalan pada kematian Lina dan menjadi tersangka, Teddy akan banding dan menyewa pengacara. Teddy yakin bahwa dirinya tidak akan jadi tersangka.
Ia mengaku memiliki semua data yang diperlukan sebagai bukti, meski nantinya dituding tak mengurus Lina. Ia pun mengaku memiliki bukti yang cukup untuk membantah hal tersebut. "Saya memang ngurus, sampai memperhatikan," aku Teddy.
Teddy pun mengatakan memang pola makan Lina yang sejak dulu sudah tidak baik. Lina gemar makanan pedas dan asam yang membuatnya memiliki riwayat penyakit lambung. Setahun dengan Lina, Teddy melihat gejala tersebut sudah ada pada Lina.
Saat ditanya Teddy soal kondisi Lina untuk memastikan kesehatan, Teddy malah mendapati jawaban tak terduga dari Lina. "Kamu sebelumnya pernah ke rumah sakit?" kata Teddy menirukan pertanyaannya ke Lina waktu itu. "Saya gak kenal rumah sakit. Gak mau kenal dengan obat," ujar Teddy menirukan jawaban Lina.
Demikian kata Teddy, Lina ternyata memang tidak mengenal rumah sakit. Lina pun bahkan tak pernah mengonsumsi obat obatan. Lebih lanjut Teddy mengklaim bila dirinya dituduh jadi tersangka, ia bisa membantahnya.
Semua data maupun catatan kesehatan Lina dapat dibuktikan olehnya.