Heyugo Girl

Artikel Kecantikan Gaya Hidup Tips Sehat

John Kei sempat diminta penyidik untuk mengulang percakapannya dengan John Renyaan. Saat rekontsruksi di Perumahaan Tytyan Indah, Bekasi terungkap sejumlah intruksi John Kei pada anak buahnya. John Kei sendiri dihadirkan dalam rekontsruksi di Perumahaan Tytyan Indah, Bekasi, Senin (6/7/2020).

John Kei melakukan rekonstruksi terpisah dengan anak buahnya. John Kei memperagakan pertemuan satu hari sebelum penyerangan rumah Nus Kei. Dalam rekonstruksi, terungkap bahwa ia sempat menanyakan alamat Nus Kei kepada saksi John Renyaan.

"datang menemui john kei di rumahnya terjadilah percakapan antara John Kei dan saksi John Renyaan," kata penyidik. Penyidik lantas membacakan pertanyaan John Kei ke John Renyaan. "kau tau alamat Nus ?" kata John Kei.

"saya tidak tahu bung," jawab John Renyaan. "kau pernah dihubungi Nus ?" tanya John kei. "pernah bung waktu ulang tahun bung nus di Ancol, " kata John Renyaan.

Penyidik lantas meminta John Kei untuk bicara sendiri soal percakapan dengan John Renyaan. "lanjutannya bung," kata penyidik ke John Kei. Hanya saja John Kei lantas menyuruh balik penyidik membaca naskah yang sudah ditulis.

"baca saja ," kata John Kei ke penyidik. "pengkhianat itu kalau hukumannya apa ?" kata penyidik. "hukum mati," jawab John Kei.

"pengkhianat itu hukumannya harus mati," kata John Kei ketika diminta ulang bicara. John Kei memerintahkan anak buahnya untuk ke rumah Nus Kei keesokan harinya. "Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Deniel Farfar dan kawan kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei," kata penyidik yang membedakan alur adegan rekonstruksi.

Dilansir Wartakota, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dari rekonstruksi yang dilakukan penyidik dalam kasus pembunuhan berencana dan penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei, Senin (6/7/2020), terungkap sejumlah fakta baru dan menarik. Dimana saat perencanaan di rumah Jonn Kei di Perumahan Titian Indah, Bekasi, atau sehari sebelum penyerangan, kata Yusri, John Kei memberikan uang sebesar Rp10 Juta ke salah satu anak buahnya yakni FF "Di Titian Bekasi, John Kei sempat memberikan uang Rp 10 Juta ke FF, dalam pecahan Rp.50 Ribu. Uang untuk operasional tugasnya. Yakni dijelaskan John Kei bahwa penghianat harus mati," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/7/2020).

Ujaran 'penghianat harus mati' yang keluar dari mulut John Kei, kata Yusri sudah dipahami para anak buahnya bahwa yant dimaksud adalah Nus Kei dan kelompoknya. Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa uang operasional yang diberikan John Kei digunakan untuk membeli sejumlah pipa yang ditajamkan serta beberapa senjata tajam. "Juga untuk operasional anggotanya bergerak menuju ke sasaran," kata Calvijn.

Yusri menjelaskan ada 67 adegan yang diperagakan oleh ke 37 tersangka dalam rekonstruksi kasus pembunuhan berencana dan penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei, Senin (6/7/2020). Rekonstruksi dilakukan di lima lokasi tempat perencanaan atau permufakatan jahat yang dilakukan John Kei dan kelompoknya, yakni di Kelapa Gading, Jakarta Utara; di Sport Center Arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat; dan di Perumahan Titian Indah, Bekasi, di markas kelompok John Kei. Sementara untuk rekonstruksi pembacokan atau pembunuhan berencana di Duri Kosambi, Jakarta Barat dan penyerangan rumah Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Tangerang, dilakukan di Mapolda Metro Jaya.

"Jadi totalnya ada 67 adegan rekonstruksi yang dilakukann di lima lokasi. Untuk rekonstruksi di 3 lokasi perencanaan dilakukan dilokasi sebenarnya, Sementara rekonstruksi pembacokan dan penyerangan dilakukan di Mapolda Metro Jaya," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/7/2020).

Menurut Yusri ada sejumlah temuan dan fakta baru dari rekonstruksi ini yang dicatat penyidik. "Rekonstruksi ini untuk melengkapi dan menyempurnakan BAP yang disusun penyidik," kata Yusri. Yusri menuturkan dalam kasus ini ada 37 tersangka yang sudah diamankan pihaknya.

Karenananya kata dia masih ada 8 orang anggota kelompok John Kei, yang diduga terlibat dalam kasus ini yang buron. "Sampai saat ini jumlah tersangka dalam kasus pembacokan dan penyerangan ke Perumahan Green Lake, Tangerang, adalah 37 orang. Masih ada 8 orang lainnya yang buron dan diburu," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/7/2020). Yusri menuturkan dari 37 orang tersangka itu, empat orang diantaranya menyerahkan diri ke polisi.

"Karena takut menjadi sasaran balik, atau keluarganya menjadi sasaran, ada empat pelaku penyerangan dan pembacokan yang menyerahkan diri ke polisi," kata Yusri. "Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Deniel Farfar dan kawan kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei," kata penyidik saat menarasikan adegan rekonstruksi. "Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja," tambahnya sambil dibarengi dengan adegan yang diperagakan tersangka.

Selain itu, John Kei juga memberikan uang kepada tersangka Daniel Farfar sebesar Rp 10 juta dalam pecahan Rp 50 ribu. Uang itu disinyalir sebagai 'ongkos operasional' anak buah John Kei dalam melancarkan aksinya ke rumah Nus Kei. "John Kei memberikan uang Rp10 juta ke tersangka Daniel Farfar dengan pecahan 50 ribu," ucap penyidik melanjutkan adegan rekonstruksi.

Usai diberikan uang Rp10 juta, Daniel Farfar dan anak buah John Kei lainnya langsung menjadwalkan aksi penyerangan dengan titik kumpul di Cempaka Putih. "Daniel Farfar dan tersangka lain langsung menjadwalkan berkumpul di Sport Centre Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat jam 08.00 pagi," ucap penyidik. Lokasi berkumpul di Cempaka Putih merupakan titik awal kelompok John Kei untuk melancarkan aksi pembubuhan di Duri Kosambi Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City Tangerang.

Beri uang Rp 10 juta Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan penyerangan yang dilakukan kelompok Johm Kei di Perumahan Taman Tytyan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020). Dalam salah satu adegan rekonstruksi, John Kei memberikan uang sebesar Rp10 juta ke anak buahnya tersangka Daniel Farfar untuk aksi penyerangan.

"John Kei memberikan uang Rp10 juta ke tersangka Daniel Farfar dengan pecahan 50 ribu," kata penyidik Polda Metro Jaya yang membacakan adegan rekonstruksi. Adapun John Kei dan anak buahnya berkumpul di markas sekaligus kediaman mereka di Perumahan Tytyan Indah satu hari sebelum aksi penyerangan yang terjadi, Minggu, (21/6/2020). Adegan pemberian uang Rp10 juta dilakukan di pelataran komplek, dekat portal menuju rumah pribadi John Kei.

Usai diberikan uang Rp10 juta, Daniel Farfar dan anak buah John Kei lainnya langsung menjadwalkan aksi penyerangan dengan titik kumpul di Cempaka Putih. "Daniel Farfar dan tersangka lain langsung menjadwalkan berkumpul di Sport Centre Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat jam 08.00 pagi," ucap penyidik. Lokasi berkumpul di Cempaka Putih merupakan titik awal kelompok John Kei untuk melancarkan aksi pembunuhan di Duri Kosambi Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City Tangerang.

Untuk rekonstruksi di Perumahan Tytyan berakhir sampai adegan pemberian uang Rp10 juta ke anak buah. Polda Metro Jaya selanjutnya melakukan rekonstruksi di Mapolda untuk adegan kasus pembunuhan dan penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei.

RELATED ARTICLES

Hotel Master Pro Review

Hotel Master Pro adalah sebuah perangkat lunak manajemen hotel yang dirancang untuk membantu pemilik dan manajer hotel dalam mengelola operasi harian mereka dengan lebih efisien. Dalam era digital saat ini, perangkat lunak seperti Hotel Master Pro menjadi sangat penting untuk membantu hotel meningkatkan layanan pelanggan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *